Monday, January 6, 2014
Sunday, January 5, 2014
APAKAH INDONESIA BERMASALAH?
UTANG NEGARA Rp 2.036 T, Indonesia Siap-siap BANGKRUT.... !!!!!
Sekretariat Nasional (Seknas)
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengungkapkan utang
Indonesia berdasarkan data yang didapat Fitra dari Kementerian Keuangan per
bulan Mei 2013 telah mencapai Rp 2.036 triliun. Direktur Investigasi dan Advokasi
Fitra, Uchok Sky Khadafi, mengatakan, jumlah utang akan terus meningkat dengan
cepat jika melihat perkembangan jumlah utang Indonesia dari akhir tahun lalu.
Indonesia, lanjutnya, menuju kebangkrutan.
"Ini artinya, negara sedang menuju kepada negara bangkrut," kata
Uchok seperti dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com.
Berdasarkan laporan keuangan
pemerintah pusat (LKPP) yang dikeluarkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada
Desember 2012, utang negara saat itu Rp 1.850 triliun. Jadi, hanya dalam enam
bulan, jumlah utang Indonesia bertambah Rp 186 triliun.
Selain utang yang menumpuk,
tanda-tanda negara bangkrut itu, menurut Uchok, yakni aset negara atau tanah
berserta sumber daya alam lainnya sudah dikuasai oleh pihak swasta. Gejala
lainnya, lanjut Uchok, adalah cadangan devisa yang terus tergerus dan merosot
ke titik nol dan pemerintah mulai tidak bisa mengendalikan harga-harga
kebutuhaan pokok masyarakat yang terus mengalami kenaikan luar biasa di luar
batas psikologis serta tak mampu lagi membayar gaji para aparat negara.
Menurut Uchok, menumpuknya
utang negara disebabkan pengelolaan yang tidak transparan. Realisasi utang luar
negeri banyak diperuntukan bagi proyek-proyek yang tidak produktif sehingga
tidak mampu membayar bunga dan pokok utang tersebut.
Uchok menambahkan, pada tahun
2012, realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri mencapai 1,7 miliar dollar
AS. Pinjaman atau utang luar negeri itu adalah belanja berbentuk program loan
dan project loan.
Program loan nilainya sebesar
1,1 miliar dollar AS. Program loan atau pinjaman program itu adalah dipinjam
luar negeri valuta asing yang dapat dirupiahkan dan digunakan untuk pembiayaan
APBN. Sementara itu, project loan nilainya sebesar 595 juta dollar AS. Uchok
menjelaskan, project loan atau pinjaman proyek adalah pinjaman luar negeri yang
digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan tertentu.
Berdasarkan data tersebut,
Fitra juga mencatat adanya 16 kementerian, BUMN, maupun lembaga negara yang
kerap menghabiskan utang negara. Uchok mengatakan, data tersebut diperoleh dari
laporan perkembangan pinjaman dan hibah Kementerian Keuangan yang telah diolah
Fitra.
"Utang sudah sampai sebesar Rp 2.036 triliun, ternyata tidak bisa
menyejahterakan rakyat, malahan rakyat akan dibebani dan dipaksa membayar bunga
dan pokok utang," katanya.
"Ini artinya, negara sedang menuju kepada negara bangkrut," kata Uchok seperti dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com.
"Utang sudah sampai sebesar Rp 2.036 triliun, ternyata tidak bisa menyejahterakan rakyat, malahan rakyat akan dibebani dan dipaksa membayar bunga dan pokok utang," katanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)