Ransum yang kita berikan pada sapi merupakan sumber zat nutrisi utama yang akan digunakan oleh tubuh sapi untuk tumbuh dan berkembang serta menjalankan proses metabolisme yang berlangsung di dalam tubuhnya. Ketersediaannya baik dari aspek jumlah (kuantitas) maupun mutu (kualitas) harus sesuai dengan kebutuhan sapi.
Ketidaktersediaan salah satu zat nutrisi atau kadarnya yang kurang akan segera direspon oleh tubuh ayam dengan menurunkan atau bahkan menghentikan proses metabolisme maupun produktivitasnya (tergantung tingkat dan lama defisiensi).
Faktor penyebab ketidaktersediaan zat nutrisi ini dapat disebabkan ketidaktepatan manajemen penanganan dan penyimpanan ransum maupun kesalahan tata laksana pemberian ransumnya. Kondisi suhu, kelembaban maupun cahaya yang berlebih dapat menurunkan kadar zat nutrisi yang terkandung dalam ransum. Kadar air dalam bahan baku ransum yang berlebih (> 14%) juga dapat menurunkan kualitas ransum. Selain itu penyimpanan yang terlalu lama dan tidak menggunakan alas juga bisa mengakibatkan hal tersebut.
Oleh karena itu, pemberian suplemen diperlukan untuk melengkapi atau memenuhi kandungan zat nutrisi yang berkurang akibat penanganan dan penyimpanan yang kurang tepat.
Latar belakang perlunya melakukan suplementasi ransum antara lain :
- Melengkapi kandungan nutrisi mikro, terutama vitamin yang kemungkinan berkurang karena proses penanganan dan penyimpanan ransum yang kurang baik
- Meningkatkan kualitas fisik ransum, terutama penambahan feed additive
- Meningkatkan ketersediaan nutrisi maupun proses pencernaan dan penyerapan zat nutrisi dalam ransum(http://info.medion.co.id).
Kombinasi dari dua bahan pakan atau lebih yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup ternak selama 24 jam
Ransum Ruminansia :
Kombinasi dari dua bahan pakan sumber serat (hijauan/jerami/limbah pertanian) dengan konsentrat kombinasi dari limbah industri pertanian baik dari jenis serealia/leguminosa
m
No comments:
Post a Comment