Thursday, August 8, 2013

Pencegahan Caries Gigi atau Gigi Berlubang

Sering kita melihat sesorang yang sedang sakit, baik itu anak - anak ataupun orang tua, kita melihat mereka saja sepertinya turut merasakan sakit yang sangat tersebut.


Pernahkah anda merasakan sakitnya sakit gigi?
Bersyukurlah jika anda tidak pernah mengalami sakit gigi

Penyebab caries gigi dan radang jaringan pendukung gigi adalah PLAK . Plak adalah endapan yang lunak yang menutupi dan melekat pada permukaan gigi yang terdiri atas sejenis bahan pelekat (seperti agar - agar) yang berisi bakteri. Di Indonesia menunjukkan angka yang patut kita prihatinkan dari orang yang mengalami sakit gigi, yaitu :
1. Golongan umur 8 - 35 tahun mencapai 85% dari penduduk Indonesia
2. Golongan umur 35 tahun ke atas mencapai 64% dari seluruh penduduk Indonesia

SIFAT - SIFAT PLAK
  • Plak yang dibiarkan setiap hari semakin lama semakin menebal. Bakterinya juga ikut bertambah banyaknya dan juga bakteri - bakteri tersebut bertambah ganas
  • Plak merekat erat pada permukaan gigi karena itu, kita harus rajin menggosok gigi, untuk menghilangkan plak tersebut
  • Meskipun permukaan gigi sudah dibersihkan , namun setelah beberapa jam plak tumbuh lagi dan menutupi pertumbuhan gigi
  • Plak tidak berwarna sehingga sulit untuk dilihat
  • Pada mulanya plak hanya terdiri dari satu jenis bakteri, yaitu bakteri yang berbentuk bulat / streptococcus, dan apabila plak dibiarkan saja maka dalam plak akan ada bakteri lainnya yang muncul yaitu bakteri berbentuk seperti cacing gelang / staphylococus

MENJAGA KESEHATAN GIGI

Memelihara kebersihan mulut mutlak diperlukan untuk mencegah penyakit caries gigi dan radang jaringan pendukung gigi. Menggosok gigi yang baik dan sangat berguna bagi kesehatan gigi dan mulut adalah sesudah makan, agar sisa makanan tidak melekat pada gigi , jika terpaksa kita menggosok gigi minimal dua kali sehari, yaitu :
a. Pagi hari -- sesudah sarapan
b. Malam hari -- sebelum tidur

Pemilihan sikat :
Tangkainya harus lurus, bulunya halus, dan datarannya rata

Arah menyikat :
Searah dengan tumbuhnya gigi, dan semua gigi harus tersikat. Menggosok gigi harus dengan sikat gigi jangan dengan batu - batuan, Juga jangan menggunakan arang yang dihaluskan akan mengikis dan merusak gigi. Kalau tidak memungkinkan untuk membeli pasta gigi boleh dengan menggunakan serabut kelapa yang halus (bahasa jawa : tepes)
Yang harus diperhatikan bagian - bagian dalam menggosok gigi adalah :
  • Permukaan gigi yang berbatasan dengan gusi (bagian cervik)
  • Rahang bawah permukaan gigi yang menghadap ke atas (lingual)
  • Rahang atas permukaan gigi yang menghadap bibir

MENGATUR POLA MAKAN

Pola makanan sangat mempengaruhi kesehatan mulut , terutama gigi, makanan dapat memperkuat gigi, tetapi dari sisi lain ada makanan yang merusak gigi. Pola makanan sangat mempengaruhi keadaan gigi pada masa :

a. Pola Makan pada Masa Pembentukan Gigi :

Pada masa ini makanan harus mengandung unsur - unsur di bawah ini
- Protein
- Mineral
- Vitamin

Masa pembentukan gigi ( segi yang diperhatikan ibu ) :
  •  Pola makan ibu hamil

    Kebutuhan janin bagi pertumbuhan giginya adalah protein, vitamin, dan mineral dan diperlukan untuk perkembangan janin/bayi. Sehingga apabila jumlahnya tidak mencukupi akan mempengaruhi kondisi badannya. Kekurangan protein pada masa kehamilan mempengaruhi sel - sel rahang dari bayi dalam kandungan. Sehingga kelak bayi ini mempunyai rahang sempit dengan gigi berdesakan, yang juga mempengaruhi bentuk gigi (gigi mudah terjadi caries/gigi berlubang)
    Mineral yang dibutuhkan yaitu garam kalsium (kapur) , garam fosfor, vitamin A & D
  • Pola makan ibu menyusui

    Bayi umur 0-3 bulan membutuhkan protein, vitamin, dan mineral yang diperoleh melalui ASI, Karena itu pemberian makanan yang tersebut di atas sangat dianjurkan bagi ibu menyusui.
  • Pola makan pra sekolah

    Pada masa ini sangat diperlukan gizi dan protein dalam jumlah yang memadai untuk pertumbuhan dan perkembangan.Anak balita kurang gizi gawat akan mendapatkan gigi tetap yang berwarna coklat kekuningan, rapuh, mudah sakit gigi. Anak Balita yang kurang gizi mudah terkena infeksi / terlalu sering mendapatkan ANTIBIOTIKA (lewat jalan makanan) akan menyebabkan pula gigi tetap berwarna coklat kehijauan

B. Pola Makan Sesudah Gigi Tumbuh

Konsumsi makanan setelah gigi tumbuh adalah makanan yang berkalori yang berasal dari karbondioksida (beras, biji - bijian, gula). Cara pengolahan tertentu akan mengahsilkan karbohidrat yang mudah diuraikan oleh bakteri - bakteri yang hidup pada plak, misalnya gula.

Gula yang mengandung Karbohidrat disebut Sukrose , sucrose sifatnya sangat merusak gigi, oleh karena itu jangan sering makan makanan yang manis - manis (gula-gula/permen)


MEMPERKUAT GIGI DENGAN MINERAL

Salah satu mineral yang diketahui memperkuat gigi terhadap caries gigi adalah FLUOR. Fluor didapatkan dari ikan laut, air teh, dan daerah tertentu yang airnya mengandung Fluor. Tapi memberikan Fluor pada ibu hamil tidak mempengaruhi keadaan gigi bayi dalam kandungan sebab Fluor ditahan oleh plasenta. Pemberian Fluor ini tidak bolehberlebihan, karena dapat menyebabkan gigi menjadi getas / rapuh dan memiliki waran yang jelek.

Berikut resep mudah dan murah untuk mendapatkan gigi yang kuat dan sehat :
  • Berkumur dengan larutan Natrium Florida (NaF) _ dapat diperoleh di apotik (2 minggu 1x)

    cara membuat larutan :
    1 liter air masak dicampurkan dengan 20 cc/ 20 mg NaF, aduklah dengan sendok setelah NaF larut pergunakanlah semua larutan tersebut untuk berkumur (sekali kumur) untuk dua minggu berikutnya anda harus membuat larutan baru lagi
  • Seringlah makan Wortel yang telah dimasak/direbus


Tentunya Anda Ingin mendapatkan senyum Indah ini, rawatlah gigi anda sebaik mungkin

No comments:

Post a Comment