Friday, July 19, 2013

Artikel Makanan Halal Umat Islam

ANTARA CARA BERPIKIR 
DAN TINDAKAN


Rasullulah mengingatkan , kepada kita . Ada seseorang lelaki musafir, lusuh pakaiannya . Ia selalu menadahkan tangannya ke langit merintih berdoa, "Ya Allah, Ya Allah"

Lelaki itu memiliki pola hidup yang khas, ia makan dari makanan yang haram, ia meminum minuman yang haram , pakaiannya pakaian haram. Disuburkan tubuhnya dengan yang haram.

Lalu secara keras dan retoris nabi bersabda " Bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan oleh Allah dengan pola hidup seperti itu, makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram?" (Hadis riwayat Ahmad Muslim, Tir Midzi, Ibn Mundzir, Ibn Abi Hatim)

Seorang muslim , pertama - tama haruslah selalu memperbaiki hatinya dan pola pikirannya. Kalbunya dipenuhi roh tauhid , dengan senantiasa mengikis nuktah - nuktah syirik , baik syirik yang terang maupun yang tersembunyi. Cara berpikirnya dan sumber pemikirannya berakar dari tuntunan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Semua dimulai dan diakhiri dengan ketaatan , kepada Allah dan Rasul , karena didalam ketaatan sepanjang hari terpendam petunjuk ilahi. (An Nur : 54)

Tak terkecuali ketaatan pada soal makanan dan minuman yang halal , sangat penting diperhatikan , oleh islam. Al quran dengan tegas , memerintahkan para Rasul untuk makan yang baik - baik sekaligus melakukan amal saleh.

"Hai para Rasul makanlah yang baik - baik (thayyibat) dan kerjakan amal saleh" (Al Mukminun : 51)
Nabi bersabda , " Barang yang dihalalkan oleh Allah dalam kitab-Nya adalah halal , barang yang diharamkan oleh Allah dalam kitab-Nya adalah haram, dan sesuatu yang tidak diterangkan oleh-Nya maka dimaafkan sebagai kemudahan bagimu " (HR Ibnu Majah dan Tir Midzi)

Dari hadis ini, para ulama kemudian merumuskan dua pedoman berpikir secara islami.:
Pertama, dalam urusan keduniaan , semua benda halal dimakan, halal diminum, halal dikerjakan, kecuali yang diharamkan Allah. Jadi jika kita halal makan daging sapi, kambing, ayam, dll, bukan disebabkan dihalalkan oleh islam tapi karena Allah SWT , tidak mengharamkannya.

Sebaiknya, kedua, di dalam urusan peribadatan , segala macam, jenis prosesi yang menyerupai peribadatan, caranya segala macam bacaannya haram dikerjakan kecuali yang diperintahkan oleh Allah dan Rasullulah. Jadi dalam beribadat kita hanya mengerjakan yang disuruh saja , tidak boleh menambah nambah.

Islam mengupas secara detil, dan komprehensif tentang makanan dan minuman halal dan haram. Ini dapat dimengerti sepenuhnya. Karena, makanan sangat berkait erat dengan kebersihan jiwa. Makanan halal dapat membersihkan tauhid , meluruskan cara berpikir, memperkuat kepribadian, sehingga seorang muslim sanggup menegakkan kebenaran, di mana saja.

Makanan haram, dalam perspektif islam, merusak jiwa, cara berpikir bahkan dapat menolak setiap keluh kesah doa seorang hamba yang dipanjatkan kepada Allah !

Islam hanya mengharamkan 4 hal, yakni memakan bangkai, darah, babi , dan hewan yang disembelih untuk selain Allah. Informasi ini tersebar dalam surat Al Baqarah ayat 173, Al Maidah ayat 3, Al An,am ayat 145, dan An Nahl ayat 115.

Dalam tafsirnya yang terkenal Al Azhar, HAMKA menjelaskan , bangkai ialah semua binatang bernyawa yang mati karena tidak disembelih, mati karena terjatuh, terjepit, bertarung, atau mati karena sakit.
Misalnya ayam mati terjepit haram dimakan seorang muslim dan menjadi halal jika sempat disembelih dengan membaca bismillah sebelum ayam mati.

Darah, segala macam darah , walau darah binatang yang mati disembelih

Daging babi, yakni semua yang dapat dimakan dari tubuh babi, baik dagingnya atau lemaknya, atau tulangnya yang dicincang bersama dagingnya . Baik babi liar (celeng) maupun babi yang jinak dipelihara

Menurut Imam Al Qurthubi, ulama-sarjana tafsir islam terkemuka kelahiran cordova,spanyol, para ulama telah sepakat (ijma') bahwa seluruh babi haram, kecuali hanya bulunya.

Jadi , agar imam terpelihara hendaknya orang beriman hanya memakan yang halal. Perintah ini juga disampaikan oleh Para Rasul , sebelum nabi Muhammad SAW kepada manusia. Karena, dengan makan dari harta dan barang yang halal, akan sucilah hati dan sanggup mengerjakan amal saleh. (Al Mukminun : 51)

" Taatlah kamu kepada Allah dan taat kepada Rasul, dan berhati - hatilah. Jika kamu berpaling , ketahuilah , kewajiban Rasul kami hanyalah menyampaikan amanat dengan terang." (Al Maidah : 92)


No comments:

Post a Comment