Monday, July 8, 2013

Pengembangan Industri Otomotif


 

Dalam artikel berikut ini menunjukkan kondisi Industri Otomotif Indonesia,  Sebagai salah satu sebagai negara pengkonsumsi otomotif dunia, Indonesia memang menjadi pasar utama bagi para produsen - produsen otomotif dunia. Hal tersebut menjadi sangat miris, karena industri otomotif ini lebih banyak memberikan dampak buruknya bagi Indonesia, daripada manfaatnya. Apalagi Industri Otomotif di Indonesia cenderung stagnan, dan tidak meningkat. Sekali lagi, penjualan produk otomotif meningkat, namun industri di Indonesia tidak meningkat.

Memang dalam beberapa tahun belakangan ini, Indonesia sudah mampu mencetak kendaraan bermotor sendiri , yang terkenal salah satunya adalah mobil SMK dari Solo. Diharapkan dari kondisi tersebut, dapat mengulang kesuksesan industri otomotif kita, sewaktu dulu timor sempat berjaya, sebagai mobil yang sangat digemari masyarakat.


Industri Otomotif Ketergantungan Komponen Impor


Jakarta - Industri otomotif dalam negeri masih mengalami masalah yang cukup serius. Dari segi bahan baku, impor komponen otomotif saat ini masih cukup tinggi yaitu sebesar 80%. Oleh untuk itu, Kementerian Perindustrian terus memacu investasi asing untuk membangun industri komponen di Indonesia.

"Impor komponen saat ini masih sebesar 80%, apabila ada ada bayak pembangunan pabrik komponen di Indonesia dalam 5 tahun bisa menekan impor komponen menjadi 30%," ungkap Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Selasa (28/8).

Lebih jauh lagi Hidayat memaparkan, kebutuhan komponen otomotif meningkat, menyusul tingginya pertumbuhan penjualan motor dan mobil di Indonesia. Hal ini memacu investasi industri komponen, yang diperkirakan mencapai US$ 5 miliar hingga 2014.

Pasalnya, ujar Hidayat penjualan mobil di Indonesia diproyeksikan mencapai satu juta unit pada 2013. Penjualan diperkirakan menembus 1,5 juta tahun 2015 atau 2016 dan melejit menjadi dua juta pada 2017.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi memaparkan menggeliatnya industri otomotif nasional menyebabkan impor komponen ikut naik, khusus bahan baku dan penolong barang modal (mesin) pada Juni lalu. "Impor melonjak karena masih banyak komponen otomotif yang belum bisa diproduksi di dalam negeri," ujar Sofjan.

Menurut dia, kondisi ini menunjukkan industri otomotif nasional masih besar ketergantungannya kepada impor. Pemerintah diminta segera menyediakan kebijakan untuk mengurangi impor dan meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri untuk produk-produk otomotif.

Di satu sisi, perkembangan ini dinilai positif karena bisa menggerakkan perekonomian nasional dan menciptakan lapangan kerja baru. Tetapi, bila tidak dijaga keseimbangannya, akan mengancam devisit devisa negara. Pasalnya, ekspor Indonesia turun, khusus ke Eropa yang mengalami krisis.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), bulan keenam impor bahan baku dan penolong tercatat US$ 12,10 miliar naik 7,48% dan barang modal US$ 3,43 miliar (naik 25,26%) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.



sumber : Harian Ekonomi Neraca

Dalam paparan berikut akan membahas mengenai peran swasta dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia.




No comments:

Post a Comment