Industri Otomotif telah menjadi komoditi paling panaas di beberapa tahun belakangan ini, selain memberikan manfaat dan menjadi komoditi paling menguntungkan, namun banyak juga konflik dan masalah yang ditimbulkan, yaitu pencemaran udara dan penggunaan bahan bakar minyak yang sangat besar. Untuk itu perkembangan industri Otomotif di Indonesia perlu lebih diperhatikan, dan tentunya perlu lebih diatur, agar ke depannya penjualan industri otomotif bisa sejalan dengan pembangunan dan infrastruktur, sehingga jalan - jalan tidak menjadi macet.
Tidak dapat disangkal, semakin menjamurnya mobil atau motor di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor berikut :
1. Kendaraan umum yang belum memadai dadn nyaman
2. Pemikiran orang indonesia bahwa jika belum punya kendaraan bermotor belum sukses
3. Promosi gencar - gencar para produsen otomotif
4. Jumlah rakyat Indonesia yang banyak, dan luas wilayah besar.
5. Harga bahan bakar, termasuk 5 termurah di dunia
6. Sistem penjualan secara kredit.
BERIKUT ARTIKEL yg mendukung opini tersebut,
Berdasarkan hasil
riset Bank Indonesia, Indonesia merupakan negara yang cukup menarik
untuk masuknya investasi luar dalam berbagai sektor terutama untuk
industri otomotif.
Kepala Devisi Asisment Ekonomi Regional Departemen Kebijakan Ekonomi Bank Indonesia Prijono di Banjarmasin, Kamis mengatakan, jumlah penduduk dan wilayah Indonesia yang cukup besar menarik beberapa perusahaan terutama di bidang otomotif untuk mendirikan perusahaan.
Kebijakan masuknya investasi luar tersebut, tambah dia, juga didorong adanya jumlah penduduk Indonesia kelas menengah mengalami peningkatan luar biasa, dan hal tersebut menjadi potensi pasar luar biasa.
"Kenaikan jumlah penduduk kelas menengah tersebut, menjadi peluang menjanjikan bagi industri kelas menengah ke atas, seperti otomotif," katanya.
Definisi kelas menengah adalah orang yang membelanjakan uang minimal 4 dolar AS atau sekitar Rp38.000 dengan kurs Rp9.600 per hari.
Kepala Devisi Asisment Ekonomi Regional Departemen Kebijakan Ekonomi Bank Indonesia Prijono di Banjarmasin, Kamis mengatakan, jumlah penduduk dan wilayah Indonesia yang cukup besar menarik beberapa perusahaan terutama di bidang otomotif untuk mendirikan perusahaan.
Kebijakan masuknya investasi luar tersebut, tambah dia, juga didorong adanya jumlah penduduk Indonesia kelas menengah mengalami peningkatan luar biasa, dan hal tersebut menjadi potensi pasar luar biasa.
"Kenaikan jumlah penduduk kelas menengah tersebut, menjadi peluang menjanjikan bagi industri kelas menengah ke atas, seperti otomotif," katanya.
Definisi kelas menengah adalah orang yang membelanjakan uang minimal 4 dolar AS atau sekitar Rp38.000 dengan kurs Rp9.600 per hari.
http://www.antaranews.com/berita/378669/indonesia-cukup-seksi-untuk-industri-otomotif
Berikut paparan tentang kebijakan otomotif.
No comments:
Post a Comment